BSIP SDLP Gelar Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Rapat Teknis SNI
Bogor (16/08/2023) - Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumberdaya Lahan Pertanian (BSIP SDLP) menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan Rapat Teknis SNI ke-1 yang akan dilaksanakan pada 22-23 Agustus 2022. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Perancangan Standar Nasional Indonesia yang dilakukan oleh BSIP SDLP.
Pada rapat koordinasi kali ini, RSNI Pemetaan Tanah Detail Skala 1:10.000 Mendukung Pertanian Presisi yang diajukan oleh BSIP SDLP dan RSNI Penyusunan Peta Sebaran dan Jenis Infrastruktur Panen Air yang diajukan oleh BSIP Agroklimat dan Hidrologi (BSIP AHP) dibahas bersama Tim Sekretariat Komite Teknis (KT) 07-01 Informasi Geografi/Geomatika dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan masing-masing tim konseptor RSNI. Kepala BSIP SDLP, Dr. Ir. Rahmawati, MM membuka kegiatan dan menyatakan bahwa kegiatan ini diperlukan untuk menyempurnakan draft awal RSNI yang disiapkan oleh tim konseptor dan kehadiran Tim Sekretariat KT 07-01 yang dipimpin oleh Fakhruddin Mustofa, S.Si., M.Si (Sekretaris KT 07-01/BIG) dapat memastikan RSNI yang disusun konseptor berkualitas tinggi.
Pemaparan kegiatan perancangan SNI disampaikan oleh Kepala Bagian TU BSIP SDLP (Anik Dwi Hastuti, S.P., MM), dilanjutkan dengan pemaparan substansi RSNI oleh Setiyo Purwanto, S.P, M.Sc. (BSIP SDLP) dan Kharmila Sari Hariyanti, S.Si., M.Si. (BSIP AHP). RSNI Pemetaan Tanah Detail Skala 1:10.000 merupakan perkembangan dari legacy kegiatan pemetaan sumberdaya lahan pertanian yang dilakukan oleh BSIP SDLP, mulai dari pemetaan tanah untuk penyediaan lahan pertanian pada kurun waktu 1945-1975, hingga pemetaan tanah semi detail skala 1:50.000 tingkat kabupaten di Indonesia yang prosedurnya telah ditetapkan menjadi SNI 8473:2018 Survei dan Pemetaan Tanah Semidetail Skala 1:50.000.
Catatan yang disampaikan oleh Tim Sekretariat KT 07-01 bagi tim konseptor RSNI lingkup BSIP SDLP adalah untuk menyesuaikan draft RSNI proses dan produk dengan elemen standar data geospasial, sehingga SNI yang dihasilkan dapat digunakan oleh seluruh pihak yang memiliki kompetensi dan berpartisipasi aktif dalam menyediakan peta tanah pada skala 1:10.000 untuk mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern. (OP/FAC)